- Bacaan I: Yeh. 2:8–3:4
- Mazmur: Mzm 119:14.24.72.103.111.131; R: 103a
- Injil: Mat. 18:1–5.10.12–14
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.
Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di surga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Renungan
Jawaban Yesus atas pertanyaan para murid tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga cukup mengherankan. Yesus menunjuk pada keberadaan diri seperti anak kecil sebagai syarat kelayakan bagi siapa yang akan masuk dan menjadi terbesar dalam Kerajaan Allah: Bertobat dan merendahkan diri seperti anak kecil. Sikap jujur, polos, dan tulus ikhlas, yang sering kali kita temukan dalam diri anak kecil, merupakan sikap yang berkenan di hadapan Allah. Oleh karena itu, perlu sekali berupaya untuk menjadikan diri kita bersikap jujur, tulus, dan polos di hadapan Allah.
Allah selalu menghendaki agar hidup kita baik. Semestinya menjadi harapan dan kerinduan kita senantiasa untuk bisa hidup baik di hadapan Allah dan sesama. Namun demikian, harus disadari bahwa keterbatasan dan kelemahan sebagai manusia memungkinkan untuk jatuh dalam kesalahan dan dosa. Justru karena kesadaran inilah, kita perlu terus-menerus membarui diri melalui pertobatan. Membarui diri terus-menerus melalui pertobatan hendaknya menjadi cara dan sikap hidup kita di hadapan Allah. Allah gembira dan menyambut dengan sukacita bagi kita yang senantiasa mau bertobat.
Allah Bapa yang mahabaik, aku selalu berharap pertolongan-Mu untuk memampukan aku membangun kehidupan yang lebih baik. Ingatkanlah aku selalu untuk setia dan jujur membarui diri sehingga aku hidup pantas dan berkenan bagi-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar